5 Hal yang Menjadi Ciri Khas Kota Malang
Sewa Hiace Malang – Hai para Travellers, NayFa mau tanya dong disini siapa yang tidak tau atau tidak mengenal Kota Malang? Pasti dong kalian semua yang berada di indonesia ini tau dan mengenal Kota Malang meskipun tidak tinggal di kota malang, bagaimana bisa tidak tau kalau kota ini telah mendapatkan julukan surganya tempat wisata di indonesia, kota malang ini bukan hanya sekedar kota Travellers ,di sini juga terdapat banyak banget tempat wisata yang sangat keren dan lengkap banget loh, mulai dari wisata alam, wisata modern, wisata edukasi hingga wisata kulinernya. wisata – wisata di kota malang memang terkenal dengan ciri khasnya masing – masing meskipun begitu wisata – wisata di kota malang sangat kekinian banget di setiap wisata nya terdapat spot – spot foto bagi yang ingin mengisi feed instagramnya karena memang tempatnya instagramable banget.
Selain dikenal dengan julukan surganya tempat wisata karena lengkap dan banyak banget, malang juga masih banyak memiliki ciri khas sendiri yang melekat kepada warga kota malang, buat kalian yang ingin pergi ke kota malang wajib tau ciri khas di kota malang agar kalian tidak bingung atau tidak tau tentang kebiasaan atau hal yang berada di kota malang, yuk simak apa saja 5 Hal yang Menjadi Ciri Khas Kota Malang supaya jika kalian pergi ke kota malang kalian akan mengganggap seperti di kota sendiri karena nyaman.
1. Arema FC
Arema FC atau biasa disebut dan dikenal sebagai Arema Malang adalah sebuah klub sepak bola profesional yang berasal dari Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Arema didirikan pada tanggal 11 Agustus 1987, Arema mempunyai julukan “Singo Edan”. Stadion atau Kandang Arema FC berada di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang dan Stadion Gajayana, Kota Malang. Arema adalah tim sekota dari Persema Malang, Persekam Metro, dan Malang United.
Sejak hadir di dunia sepakbola nasional, Arema telah menjadi ikon dari warga Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) dan sekitarnya. Sebagai perwujudan dari simbol Arema, hampir di setiap sudut kota hingga gang-gang kecil terdapat patung dan gambar singa. Kelompok suporter mereka dipanggil Aremania bagi pendukung pria dan Aremanita bagi pendukung wanita. jadi jika kalian datang ke malang pasti kalian akan melihat dimana – mana banyak tulisan Arema atau patung singa hal ini lah yang selalu menjadi ciri khas utama di kota malang.
2. Bahasa Walikan
Bahasa Walikan adalah dialek yang dituturkan dengan membalik posisi huruf pada kosakata bahasa Jawa atau bahasa Indonesia pada umumnya. Hanya saja, tidak membalikkan konsonan rangkap, afiks, dan gabungan suku kata yang tidak mungkin dibalik. Bahasa Walikan Malang hanyalah salah satu dari ragam bahasa Malang-an sebagai sebuah sistem lambang bunyi oleh sekelompok masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasi diri. Hal ini sejalan dengan kesejarahannya yang dimulai dari pemikiran para pejuang tempo dulu, yakni kelompok Gerilya Rakyat Kota (GRK).
Seperti dikatakan sebelumnya, Bahasa Walikan Malang lahir dari pemikiran para pejuang Gerilya Rakyat Kota (GRK). Tercipta untuk menjamin kerahasiaan dan efektifitas komunikasi, selain untuk mengidentifikasi lawan dan kawan. Untuk diketahui, pada masa Clash II perang kemerdekaan pada kisaran akhir Maret 1949, pihak penjajah Belanda banyak menyusupkan mata-mata dalam kelompok pejuang Malang. Mata-mata Belanda yang umumnya pribumi yang mampu berbahasa daerah, mereka difungsikan untuk menyerap informasi. Penyusupan ini terutama dilakukan untuk memburu sisa laskar Mayor Hamid Rusdi yang gugur pada Maret 1949 dalam pertempuran di dukuh Sekarputih (sekarang Wonokoyo). contoh bahasa walikan seperti (Kamu = Umak), (Saya = Ayas), (Arek = Kera), (Malang = Ngalam), (Mas = Sam), (Pulang = Ngalup), (Makan = Nakam) dan jika dibuat dalam sebuah kalimat seperti Saya mau makan dulu mas -> Ayas mau nakam dulu sam, jadi tidak semua kata itu di balik cuman beberapa saja yang dibalik.
3. Kota Bunga
Kota Malang bukan sebuah kota yang menghasilkan bunga, namun ada sebutan Malang Kota Bunga atau Makobu. Bagaimana asalnya? Bicara Malang kota Bunga, salah satu catatan sejarah pertama yang menyatakan jika keindahan bunga di Malang diaplikasikan pada saat Rakai Kanuruhan memberikan penghargaan kepada Bulul. Pada prasasti yang bertarikh Saka 856, sekitar tanggal 4 Januari 935 M, dikatakan jika Bulul diberi Sima (tanah bebas pajak) karena mampu membuat sebuat taman dengan bunga yang warna-warni.
Sejarah taman di Malang tak hanya berhenti pada era Kanuruhan (Kanjuruhan). Saat ini masih banyak bertebaran taman-taman peninggalan Tumapel maupun Kerajaan Singhasari, baik yang berada di Kota Malang, Batu, ataupun di Kabupaten Malang. Salah satu contoh taman yang tercatat dalam sejarah adalah taman yang dibangun pada era Tumapel, yakni Taman Baboji atau Pertirtaan Watugede. Taman yang berada di Kecamatan Singosari ini tercatat dalam Pararaton. Di taman inilah untuk pertama kalinya Ken Arok dan Ken Dedes bertemu. Sejarah taman di Kota Malang ini sebenarnya sudah cukup tua. Karenanya, tidak salah jika Malang disebut sebagai kota bunga. Karena memang ada akar sejarahnya
4. Kota Apel
Malang dan buah apel telah menjadi sesatu yang identik dan familiar di masyarakat luas. Tapi mungkin hanya sedikit yang tahu kenapa kota Malang diidentikan dengan buah apel, apa yang menjadi sejarah hingga buah apel yang di hasilkan dari kota Malang ini begitu melimpah dan bisa tersebar di seluruh pelosok negeri. Keterikatan buah apel dan kota Malang memang sudah ada sejak jaman Belanda dulu. Tepatnya sekitar tahun 1929 orang Belanda bernama Gratel. Awalnya Gratel tengah mengembangkan tanaman jeruk keprok di Batu, namun karena banyak yang diserang penyakit, dan para petani mengalami kerugian yang cukup besar. Namun di waktu yang sama ternyata banyak tanaman apel yang tumbuh liar di daerah Batu. Udara yang sejuk dan kontur tanah yang subur, Akhirnya orang Belanda cukup serius dalam mengembangkan pertanian apel di Batu, hingga bisa memonopoli bangsa-bangsa eropa dengan komoditas apel Batu.
Tentu saja hal itu menyebabkan kota malang mendapatkan julukan kota apel, karena memang Malang terkenal dengan produksi apelnya yang melimpah, bahkan sampai diekspor keluar negeri dan dijual ke banyak daerah di dalam negeri. Selain apelnya sendiri, apel tersebut diolah menjadi berbagai sajian, seperti kripik apel, cuka apel, sari buah apel dan masih banyak lainnya. Pusat produksinya sendiri ada di kota Batu dan Poncokusumo, Anda bisa berkunjung untuk mengetahui bagaimana produksi apel yang akhirnya membuat Malang dikenal dengan “Kota Apel”.
5. Topeng Malangan
Topeng Malangan atau wayang topeng merupakan sebuah tradisi dan kebudayaan asli Malang. Sejarah Topeng malangan ini sendiri berkaitan erat dengan Kerajaan Kanjuruhan. Di dalam sejarah Kerajaan Kanjuruhan, raja yang paling dikenal adalah Raja Gajayana karena pada masa pemerintahannyalah kerajaan ini mengalami masa keemasan. Budaya topeng ini muncul pada masa pemerintahan Raja Gajayana sekitar abad ke-8 Masehi yang dimaksudkan sebagai sandiwara atau tontonan hiburan bagi Sang Raja dan rakyatnya. Budaya ini merupakan hasil asimilasi antara budaya India dan Jawa-Kanjuruhan, karena pada masa tersebut banyak pedagang dari India yang berdagang di Kanjuruhan. Cerita yang sering dikisahkan dalam wayang topeng ini biasanya adalah cerita pewayangan India, seperti Ramayana dan Mahabarata, menariknya lagi kebudayaan ini terkadang ada hubungannya dengan religi hingga membuatnya sebagai pertunjukan yang sakral pada masa itu. Tetapi sejak pemerintahan Raja Erlangga, kesenian topeng ini diubah menjadi kebudayaan biasa dan hanya sebagai seni tari saja.
Adapun maksud lain dari pemakaian topeng ini adalah untuk mendukung fleksibilitas penari sehingga tidak perlu menggunakan riasan yang pada jaman dulu memang sulit untuk dilakukan.Kebudayaan wayang topeng ini akhirnya menjadi seni budaya khas Malang, yang merupakan satu seni pertunjukan yang dimainkan oleh manusia tapi tidak memperlihatkan wajah asli sang pemain yaitu Wayang Topeng Malang. Sesuai namanya, para pemain dalam pertunjukan ini menggunakan topeng sebagai penutup muka. Ciri khas Malang tampak nyata dalam seni Wayang Topeng Malang ini. Salah satu ciri khas tersebut adalah pahatan karakter wajah seseorang pada kayu yang nampak lebih nyata. Selain itu, ragam warnanya juga lebih beragam dibanding topeng dari daerah lainnya. Warna-warna tersebut yaitu merah, putih, kuning, hijau, dan hitam. Arti dari warna-warna tersebut, secara berturut-turut melambangkan keberanian, kesucian, kesenangan, kedamaian, dan kebijaksanaan. contoh topeng seperti Panji Asmoro Bangun, Dewi Sekartaji, Gunung Sari, Dewi Ragil Kuning, Klana Sewandana, Bapang.
Itu lah 5 Hal yang Menjadi Ciri Khas Kota Malang, bagaimana apa traveller sudah siap beradaptasi di kota malang dengan banyak ciri khas ini? jika jika sudah siap kalian bisa menggunakan paket wisata di malang nayfa trans atau sewa hiace di malang atau bahkan travel untuk pergi ke malang. silahkan klik dibawah ini
travel bisa klik link -> Travel Malang Juanda
travel juga bisa klik link -> Travel Malang Surabaya
sewa hiace bisa klik link -> Sewa Hiace Malang
sewa elf bisa klik link -> Sewa Elf Malang
paket wisata bisa klik link -> Paket Wisata Malang
atau hubungi kami di -> NayFa Travel
Baca Juga : 5 Tempat Paling Pas di Malang Batu Untuk Menikmati Malam Hari